Setelah satu dasawarsa reformasi bangsa Indonesia belum sepenuhnya dapat menyingkirkan mendung krisis yang berkepanjanjan menghalangi masa depan yang menjanjikan. Pemerintah masih sulit dalam melakukan penegakkan hukum, korupsi, kolusi, dan nepotisme tetap saja meraja lelah bahkan menjadi penyakit bangsa. Memang sudah ada beberapa usaha kita untuk keluar dari krisis yang sering disebut sebagai agenda reformasi total seperti digulirkan oleh para mahasiswa namun belum dijalan dengan konsisten.Sejalan dengan itu, terhadap beberapa agenda reformasi yang sudah berjalan seperti hasil amandemen UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan hendaknya patut disyukuri agar nikmat dan pertolongan Allah SWT semakin banyak dilimpahkan kepada kita.
Laporan Transparasi Internasioanal sebuah lembaga non yang berpusat dijerman menempatkan Indonesia sebagai negara yang menduduki rangking ke enam negara terkorup dari 133 negara yang di survei. Sungguh memalukan, karena mayoritas penduduk indonesia beragama islam. Tetapi sungguh hal itu dperparah oleh perilaku konglomerat hitam yang mendapatkan fasilitas dari para pejabat dan birokrat hitam yang menjual dan menguras habis asset serta kekayaan negara .
Islam sangat jelas melarang korupsi sebab selain tergolong pencurian mengambil hak orang banyak juga membawa akibat kerugian dan penderitaan bagi orang banyak. Sebab uang/harta dicuri oleh sang koruptor adalah uang rakyat /negara yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menghindari laknat Allah SWT itu ?tentu saja jalan yang paling sederhana adalah dengan memulai memberantas korupsi dari diri kita sendiri. Sebab perubahan masyarakat akan efektif jika individu dalam msyarakat sadar dan mau melakukan perubahan pada diri sendiri.
Bangsa Indonesia sangat mengharapkan kehadiran seorang pemimpin yang betul-betul bersih, amanah, jujur dan berani serta konsekuen menegakkan hukum dan memberantas korupsi sesuai dengan spirit dan nilai islam. Ketegasan sikap dan keberanian seorang pemimpin untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan hukum akan menjadi tauladan bagi rakyatnya untuk mengarungi samudera kehidupan yang lebih baik. Tahun 2009 nanti kita akan menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan memilih presiden secara langsung. Sebagai seorang muslim hendaknya kita memilih calon pemimpin yang bersih, jujur, amanah, reformis, dan memahami dan mengahyati ceritan rakyat kecil. Kita berharap, ketika kita dihadapkan kepada pilihan, jangannlah kita menyia-nyiakan pilihan kita, karena nasib bangsa ini berada ditangan kita. Semoga kita dalam bimbingan yang maha kuasa, Insya'allah bangsa indonesia akan dapat menjadi bangsa yang maju, demokratis, makmur, damai dan sejahtera ( indomo/jon )
On-line lain-lain :
Klik di sini
Klik di sini
Minggu, November 02, 2008
Pemimpin Dambaan Rakyat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar